Mengalami Proses Menulis

Belakangan ini banyak di situs-situs maupun di toko buku bertebaran informasi caranya menjadi penulis komersil kilat. Tidak ada yang salah. Sah-sah saja sebenarnya mencari uang dengan cara menulis. Namun bagi seorang pemula yang baru saja mulai menapakkan kaki di dunia penulisan, rasanya kurang tepat jika langsung berkecimpung sebagai penulis komersil.

foto-glorySeperti yang kita tahu, hasil dari kegiatan menulis adalah tulisan dan bukan uang. Sehingga, uang menjadi dampak dan bukan hasil dari kegiatan menulis itu sendiri. Jika seorang penulis pemula berniat menulis dengan tujuan mendapatkan uang maka, kekeliruan ini seringkali berujung pada kekecewaan. Mengapa? Karena ketika fokus kita adalah kepada uang, kita jadi lupa akan kegiatan menulis itu sendiri dan akhirnya tidak memberikan sentuhan jiwa kita pada tulisan yang kita buat. Akibatnya, tulisan kita menjadi hambar, dan pembaca tidak tertarik dengan tulisan kita. Ketidaktertarikan tersebut menurunkan minat baca orang lain terhadap karya. Otomatis, ketika minat baca menurun, tentunya nilai tulisan kita pun ikut menurun, alias tidak bernilai komersil. Tulisan yang tidak bernilai komersil, akhirnya tidak akan mendatangkan uang bukan?

Sebaliknya, jika kita berfokus pada kualitas isi tulisan kita, secara sadar ataupun tidak, kita berusaha menampilkan yang terbaik dan menikmati setiap proses dalam kegiatan menulis. Hal ini pun mengasah kita untuk menghasilkan karya yang bermutu. Karya yang bermutu pada akhirnya juga perlu diimbangi dengan penyesuaian akan selera pasar. Dengan demikian kita fokus pada kebutuhan pembaca dan kualitas isi tulisan kita. Karya bermutu semacam itu biasanya akan dilirik media dan kemudian diberi nilai komersil. Semakin disukai pembaca semakin tinggi nilai komersil yang dimiliki sebuah karya. Otomatis, semakin banyak uang yang bisa diterima oleh penulis. Pesanan pun semakin meningkat.

Pertama-tama untuk bisa menjaga kualitas tulisan, mulailah dengan bidang yang kita kuasai atau kita sukai. Perdalam pengetahuan, fakta, atau kekuatan kreativitas seputar bidang tersebut. Berlatihlah untuk menulis dan siap menerima masukan. Fokuslah pada kualitas tulisan, dan jauhi proses hitung-hitungan komersil di awal. Sambil berlatih, perluaslah jaringan dengan sesama penulis atau media. Pada akhirnya, ketika sudah lebih terbiasa, kita bisa menghasilkan tulisan yang berkualitas, dan bernilai jual.

Tiap hasil tulisan memiliki prosesnya sendiri-sendiri. Tidak perlu menyamakan pengalaman kita dengan pengalaman orang lain. Kita boleh-boleh saja belajar dari pengalaman orang lain, namun mengalaminya sendiri jauh lebih penting. Menulis juga merupakan suatu proses yang berkesinambungan, bukan sesuatu yang sifatnya instan. Nikmatilah setiap langkah yang harus dilalui dan jadilah penulis yang matang. Tidak usah tergesa-gesa karena semua hal ada waktunya. Ada waktunya menulis, ada waktunya membaca, ada waktunya mendapatkan publikasi, dan ada waktunya mendapatkan uang. Selamat menulis!

Oleh Glory Gracia Christabelle

Catatan: Anda dapat  belajar menulis secara online di Sekolah Online Visikata

1 thought on “Mengalami Proses Menulis”

  1. Saya sangat setuju dengan tulisan diatas. Sebuah realita sederhana mengenai perjalanan lahirnya tulisan-tulisan yg bermutu. KEtika kita mencintai pekerjaan kita, apapun itu, maka uang bisa mengalir dengan sendirinya. Menikmati setiap proses pembelajaran supaya menjadi penulis yang matang, bisa diaplikasikan kedalam kehidupan semua orang. Bukan cuma penulis saja. Tulisan ini benar-benar membuka mata hati saya, dan memberikan harapan yg tidak muluk-muluk kepada penulis amatir yang makin marak di Indonesia. Saya telah melihat begitu banyak bakat di blog-blog tulis menulis, saya berharap para editor tidak meluputkan matanya kepada generasi baru ini.

    Reply

Leave a Comment