Membangun e-Learning untuk Institusi Sosial, Pendidikan dan Bisnis

Perkembangan teknologi informasi dan semakin meluasnya dan murahnya akses internet di Indonesia akan mampu mendorong digitalisasi dalam proses belajar mengajar.

Semakin tersedianya referensi-referensi atau buku-buku standard pendidikan dalam bentuk ebook atau buku elekronik akan mempercepat tersebarnya sumber-sumber pengetahuan ke pelosok-pelosok daerah yang kesulitan mendapatkannya dalam bentuk cetak karena persoalan infrastruktur transportasi.

Dapat dikatakan bahwa dengan tersedianya akses internet , teknologi informasi dan konten digital akan membuat proses belajar mengajar (pendidikan ) melalui e-Learning  menjadi sebuah model transformasi pengetahuan yang murah, mampu mengatasi hambatan lokasi dan waktu, serta cepat.

Dalam konteks Indonesia e-Learning mempunyai banyak keuntungan:

  • Dalam intitusi bisnis, pembelajaran secara Elearning tentu akan mengurangi biaya training bagai sebuah perusahaaan yang memiliki karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia atau di luar negeri.
  • Pembelajaran secara e-Learning dalam pendidikan akan membuat pengajar-pengajar yang berkualitas dapat melayani siswa-siswa dari berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Hal ini tidak dimungkinkan dengan tatap muka kecuali seluruh siswa yang tersebar itu berada di satukan dalam sebuah sekolah. Dan penyatuan dalam sebuah sekolah berbasis e-Learning tentu akan jauh lebih murah di bandingkan dengan tatap muka. Dengan demikian e-Learning akan mendorong terjadinya pemerataan pendidikan yang berkualitas. Karena pengajar dapat mengajar dari mana saja untuk murid yang berada di mana saja , selama mereka sama-sama mendapat akses internet yang memadai.
  • Institusi sosial dapat melakukan training relawan-relawannya yang tersebar di seluruh Indonesia melalui proses e-Learning. Akan menghemat biaya jika dibandingkan  harus menghadirkan para relawan ke sebuah lokasi untuk proses pembelajaran.

Tentu yang harus diperhatikan bahwa tidak semua aspek pendidikan  dapat ditransformasi melalui e-Learning.

Tahapan membangun sebuah e-Learning

  • Pertama; menyiapkan visi, misi, strategi dan sasaran mengembangkan e-Learning.
  • Kedua; menentukan kurikulum dan pengajar, tutor atau mentor.
  • Ketiga; menentukan interaksi online seperti materi, tugas, diskusi, chat, pesan, referensi, blog, wiki, dll.
  • Keempat; menyiapkan materi kurikulum dalam bentuk digital: teks, gambar, audio dan video.
  • Kelima; menyiapkan mekanisme evaluasi untuk setiap kurikulum dan pengajar. Juga evaluasi siswa.
  • Kenam; membangun infrastruktur online berupa nama domain, hosting dan software/CMS Elearning. CMS e-Learning ini berfungi dalam proses interaksi pembelajaran secara online termasuk hal-hal seperti pengelolaan jadwal, pengelolaan kelas, manajemen siswa dan pengajar.
  • Ketujuh; menyiapkan simulasi e-Learning.
  • Kedelapan; melakukan perbaikan insfrastruktur, kurikulum dan materi

Inilah 8(delapan) tahapan bagaimana proses membangun sebuah e-learning hingga siap digunakan. Sekolah Online Visikata juga melalui delapan  tahapan tersebut  sebelum memberikan layanan e-Learning kepada mayarakat umum.

 

 

Leave a Comment